Sumur ini dulunya digali oleh para misionaris yakni Carl Wilhelm Ottow dan Johann Gottlob Geissler, pada 5 Februari 1855 dalam misi pekabaran injil, dan turut dibantu Masyarakat setempat.
Sumur tua ini memiliki kedalaman sekitar 13 meter dengan diameter lebar sekitar 3 meter. Airnya menjadi sumber penghidupan bagi masyarakat sekitar sejak saat itu.
Menurut Masyarakat setempat, meminum air 'Sumur Tua' dari pulau peradaban ini, dipercaya berkhasiat bagi kesehatan. Selain iti juga, di percayai bahwa 'Air Sumur Tua Pulau Mansinam' ini bisa membuat peminumnya dikabulkan doa dan cita-citanya, manakala datang menginjak kakinya langsung di Pulau Mansinam dengan hati yang tulus.
"Ini pulau yang punya sejarah sangat panjang ternyata. Jadi para tetua telah menyampaikan kepada saya inilah tempat para penginjil pertama kali datang. Dan disinilah sejarah itu pertama kali tercatat, dan sebelumnya Pulau ini jugalah yang disarankan kepada saya untuk datangi. Saya bersyukur saya disambut dengan luar biasa, dan ini kunjungan pertama kali saya di Manokwari. Dan ternyata, ini sangat mengharukan buat saya, sambutan yang bermakna dari Masyarakat atas kehadiran saya. Dan inilah yang bikin saya selalu bikin rasanya buat saya mau kembali lagi ke tanah ini,"Ungkap Ganjar Pranowo, kepada sejumlah awak media, saat ditanyai tanggapannya tentang kunjungan religinya di Pulau Peradaban, Mansinam, Manokwari.
Ganjar dalam kesempatan itu pula, turut memberikan gambaran dan harapannya dalam era pembangunan ditanah papua kedepannya, yang masih dibutuhkan perencanaan sangat strategis, sistematis, logis dan rasional dengan memperhatikan prinsip efisiensi dan efektivitas.
Selain itu, kondisi objektif menunjukkan bahwa pembangunan dalam era reformasi ini diharapkan memihak dan memberdayakan rakyat.
"Saya juga turut mendesain dan keterlibatan dalam mengawal apresiasi 6 DOB di tanah papua. Jadi harapannya, hal - hal yang telah dibuat dan diputuskan itu, dapat baik bagi seluruh lapisan warga di tanah papua. untuk bagaimana kedepan Masyarakat Papua secara khsusunya bisa tumbuh dan berkembang dengan cepat, serta membangun lebih baik tanah papua kedepannya, dan ini juga harus menjadi perhatian serius pusat,"Tukasnya.
Seperti diketahui, situs keagamaan di pulau mansinam menyimpan potensi pariwisata yang relatif cukup tinggi. Sehingga tentu, butuh peran aktif pemerintah daerah dan masyarakat setempat untuk mengembangkan potensi tersebut.
Editor : Darul Mutaqim
Artikel Terkait