Tidak Ada TPS Siluman di Jayawijaya! Ini Penjelasan KPU Jayawijaya

Marco Kerda
Komisioner KPU Jayawijaya, Sonimo Lani. Foto: Marco Kerda

JAYAWIJAYA, iNewsJayapura.id – Komisi Pemilhan Umum Kabupaten Jayawijaya memastikan tidak ada Tempat Pemungutan Suara (TPS) Siluman pada perhelatan Pemilihan Umum Tahun 2024 di Wilayah Kabupaten Jayawijaya. Hal tersebut diungkapkan Komisioner KPU Jayawijaya, Sonimo Lani kepada awak media, Jumat (09/02/2024).

Menurutnya jumlah TPS pada pemilihan umum sebelumnya berjumlah 1.072 TPS namun tahun ini berjumlah 1.034 TPS sehingga tidak ada istilah TPS siluman, sebab 1.034 TPS yang tersebar di Kabupaten Jayawijaya sesuai dengan Daftar Pemilih Tetap (DPT), sehingga bila ada pengurangan merupakan karena adanya penurunan DPT.

“DPT kita berkurang karena banyak penggandaan, kebanyakan data yang dimasukan tanpa NIK (Nomor Induk Penduduk) sehingga dengan sendiri terhapus (data-red). Dengan berkurangnya DPT otomatis TPSpun berkurang,” Ungkapnya.

Berkaitan dengan adanya informasi TPS Siluman Sonimo menyampaikan itu merupakan informasi yang keliru dan perlu diklarifikasi.

“Untuk Distrik Wamena Kota sampai dengan Ilukama yang menggunakan system one man one vote itu mempunyai 151 TPS yang sudah terbagi sesuai dengan DPT,” Jelasnya.

Ditempat yang sama Komisioner KPU Papua Pegunungan, Naftali Emanuel Paweka menyampaikan terkait isu TPS Siluman, ia menyampaikan kepada masyarakat agar dalam menyampaikan inforrmasi harus berdasarkan bukti dan mengandung bilai edukasi yang benar.

“Jangan menyampaikan informasi yang tidak benar ke media sehingga mengacaukan situasi di Kabupaten Jayawijaya, Kalau bicara soal TPS Siluman, lebih atau kurang itu sudah tidak benar dan tidak mungkin terjadi, yang bisa terjadi di tahun-tahun lalu itu kotak suara dibawa orang mabuk. Jadi untuk penambahan, pengurangan bahkan TPS siluman itu tidak ada.” Ungkapnya

Nafltali menghimbau kepada masyarakat  kepada intelektual di Kabupaten Jayawijaya untuk memahami dan mengerti politik harus memberikan edukasi yang baik kepada Masyarakat.

“Akibatnya masyarakat yang mengonsumsi informasi yang tidak benar itu jadi sesat dan merugikan kita sendiri,” Tutupnya.

Editor : Damn

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network