Setelah terpisah selama kurang lebih 3 tahun, Fakhiri berjanji kepada Martha jika dalam waktu yang tidak terlalu lama, ia akan bertemu dengan Martha di Wamena.
"Kalau saya ke Wamena, jika sempat nanti saya akan ke Yalimo. Namun jika tidak, saya akan minta Kapolres Yalimo bawa ibu dan Martha ke Wamena," ujarnya.
Diketahui, saat konflik sosial pecah di Yalimo terhitung sebanyak 1000 lebih warga memilih mengungsi termasuk keluarga kedua orang tua Martha karena takut menjadi korban amuk massa. Kerusuhan itu terjadi setelah Mahkamah Konstitusi (MK) mendiskualifikasi pasangan calon bupati dan wakil bupati nomor urut 1, Erdi Dabi - Jhon Wilil.
Saat mengungsi, Siti Komariah dalam keadaan hamil tua. pasangan Yulius dan Sri Komariah tidak pernah menyangka anak ketiganya akan lahir di saat kondisi di Yalimo lagi mencekam dan di tengah pengungsian. Hal itulah yang membuat ia mengalami kontraksi.
Tepat pada 30 Juni 2021, bayi perempuan yang kemudian diberi nama Martha itu lahir pukul 04.00 WIT dini hari, dengan dibantu dokter yang ada di pengungsian. Momen pemberian nama pun diberikan Irjen Mathius Fakhiri saat ia mengunjungi para pengungsi di Gedung Tongkonan Wamena.
Editor : Damn
Artikel Terkait