JAYAPURA, iNewsJayapura.id - Ribuan umat kristiani menghadiri puncak Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) yang digelar Polda Papua dalam rangka Pilkada Damai di tanah Papua 2024, di Istora Papua Bangkit, Jayapura, Papua, Jumat (28/06/2024) sore.
Sedikitnya 7.000 umat kristiani memenuhi gedung Istora, untuk bernyanyi, bermazmur memuliakan nama Tuhan, dan menaikkan doa bersama untuk kelancaran, kedamaian pelaksanaan Pemilukada serentak,yang untuk pertama kalinya di seluruh Indonesia.
Puncak KKR yang mengusung tema"Bangkit dan Bermazmur Bagi Kristus Menuju Pilkada Damai di Tanah Papua" merupakan kerjasama Polda Papua dan Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Provinsi Papua.
Belasan grup vokal dan tarian yang berasal dari sejumlah Kabupaten diluar Jayapura diantaranya dari Timika, Biak, Supiori, Merauke bahkan Nabire tampil bersorak memuji nama Tuhan Yesus Kristus. Tidak hanya itu, puncak KKR kali ini juga menampilkan dua artis ibukota.
KKR semakin lengkap dengan siraman rohani yang dibawakan oleh Pastor Jhon Bunay PR dan PS Debby Basjir.
Tampak hadir dalam KKR Ketua PGGP Papua, MGR Yanuarius Theopilus Matopai You, Perwakilan pejabat TNI dari tiga matra, Wakapolda Papua Brigjen TNI Patrige Renwarin dan para PJU Polda Papua, Ketua Bhayangkari Polda Papua, Ny.Eva Fakhiri dan pengurus, perwakilan MUI, Perwakilan GKI/Sinode, jemaat Tuhan dari setiap gereja yang ada di Kabupaten/Kota Jayapura dan Keerom.
Ketua Panitia Pdt Lipiyus Biniluk yang juga Ketua FKUB Papua mengatakan, atensi pemilukada kali ini lebih berbeda dengan Pileg/Pilpres kemarin, karena tingkat kerawanannya lebih tinggi (potensi konflik di masyarakat lebih besar,red)
"Pilkada masalah serius, oleh sebab kita butuh campur tangan Tuhan agar pelaksanaan bisa berjalan dengan aman damai. Oleh karena itu kita bawa kepada Tuhan dalam doa dan berpuasa dan ini FKUB sudah lakukan," ucapnya.
Bahwa siapapun yang menjadi pemenang dalam pemilukada, mendapatkan kursi sebagai orang nomor satu untuk memimpin daerahnya itu betul betul adalah pilihan Tuhan.
"Jadi kita berdoa dan berpuasa agar yang terpilih itu adalah pilihan dan rancangan Tuhan siapapun orangnya, dan bukan pemimpin dari golongan tertentu," tegas Lipiyus.
Editor : Darul Muttaqin
Artikel Terkait