JAYAPURA, iNewsJayapura.id - Di wilayah Papua, barang ekspor dimuat melalui empat pintu, yaitu Pos Lintas Batas Negara atau PLBN Skow, Pelabuhan Serui, Bandara Frans Kaisiepo, dan Pelabuhan Jayapura.
“Ekspor di wilayah Papua terbesar pada November 2024 melalui Pelabuhan Serui senilai 938,72 Dolar Amerika dengan nilai share terhadap total ekspor sebesar 19,59 persen,” kata Paul selaku Kepala Fungsi Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik Pelayanan Statistik Terpadu BPS Provinsi Papua.
Paul menjelaskan, komoditi yang diekspor melalui Pelabuhan Serui berupa barang golongan Kayu dan barang dari kayu (HS44).
Paul bilang, perbandingan nilai ekspor melalui wilayah Papua periode Januari-November 2024 terhadap periode yang sama tahun 2023 menunjukkan peningkatan nilai sebesar 157,67 persen.
Sementara, nilai Ekspor melalui Bandara Sentani sebesar 315,12 Dolar Amerika atau sebesar 6,57 persen terhadap total ekspor pada Oktober 2024.
Selain melalui pelabuhan dan bandara di wilayah Papua, ekspor juga dilakukan melalui wilayah luar, yaitu pelabuhan Tanjung Perak Surabaya dengan nilai ekspor sebesar 3.539,05 Dolar Amerika.
“Ekspor melalui Pelabuhan Tanjung Perak berupa ekspor dari golongan kayu dan barang dari kayu (HS44) dan golongan furnitur, tempat tidur, penyangga kasur, bantal, dan boneka (HS94),” jelas Paul saat merilis ekspor impor di Hotel Fox Jayapura, Senin (16/12/2024).
Secara kumulatif, kata Paul, nilai ekspor Papua yang dimuat melalui pelabuhan di luar wilayah Papua pada periode Januari-November 2024 mengalami peningkatan sebesar 0,14 persen dibandingkan nilai ekspor pada Januari-November 2023 yang sebesar 36.303,29 Dolar Amerika.
Sementara itu, kumulatif nilai impor dari tujuh negara utama pada Januari-November 2024 mengalami penurunan sebesar 97,68 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Tujuh negara tersebut yaitu, Tiongkok, Jerman, Papua Nugini, Filipina, Taiwan, Australia dan Selandia Baru. Selain tujuh negara tersebut, impor Papua terbesar dari empat negara yaitu, Australia, Jepang, Singapura dan Papua Nugini.
Impor Papua berupa barang dari golongan mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya (HS84), golongan kopi, teh, rempah-rempah, golongan biji dan buah mengandung minyak, golongan olahan dari tepung, golongan olahan dari daging, ikan, krustasea, dan moluska dan berasal dari golongan nonmigas lainnya.
Editor : Sari
Artikel Terkait