JAYAPURA, iNewsJayapura.id - PT Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku memastikan stok BBM di seluruh pelosok wilayah Papua-Maluku aman pada puncak perayaan Natal tahun 2024 dan puncak perayaan tahun baru Tahun 2025.
Executive General Manaeger PT Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku, Sunardi dalam keterangan persnya mengatakan, dalam rangka menyambut perayaan natal tahun 2024 dan tahun baru 2025, Pertamina Regional Papua-Maluku sudah melakukan berbagai antisipasi yang dilakukan oleh Satgas Nataru 2024-2025.
“Kami sudah mengantisipasi daerah-daerah yang akan menjadi potensi alam, mulai jalur darat, Laut, jalur utama termasuk bandara udara yang menjadi pusat transit untuk masyarakat saat perayaan natal,” ujar Sunardi dalam keterangan pers, di Kantor Pertamina Senin (23/12/2024).
Sunardi membeberkan kondisi stok BBM yang sudah disiapkan yakni, Pertilite, Pertamax, Solar, LPG, Minyak Tanah dan Avtur. “Semuanya sudah kami penuhi kebutuhan masyarakat pada perayaan Natal dan Tahun Baru,” ujarnya.
Bahkan saat ini PT Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku melalui Satgas Nataru telah memonitoring pergerakkan kapal dan ketersediaan kapal dengan menambah 2 unit kapal untuk mensuport di Regional Papua Maluku dalam mengamankan stok di 20 terminal S&D, 12 AFT COS.
Menurutnya, saat ini stok kesiapsiagaan BBM di wilayah lembaga penyalur telah disiapkan ke 52 SPBU dan Pertamina saat ini konsen untuk pengiriman di daerah-daerah yang tempat masyarakat merayakan Nata dan Tahun Baru.
“Yang menjadi fokus kami adalah bagaimana ketersediaan dimana masyarakat kita ketika merayakan puncak perayaan natal dan tahun baru tidak kesulitan BBM. Intinya kita siap melayani masyarakat dengan baik,” ujarnya.
Sementara itu, Region Manager Retail Sales Papua Maluku, Ayub Ritto menjelaskan, prediksi puncak arus mudik libur Natal terjadi pada tanggal 19-23 Desember 2024 dan saat ini sudah dilakukan, sedangkan puncak arus libur Tahun Baru terjadi pada tanggal 30-31 Desember 2024.
“Sementara prediksi puncak arus balik terjadi pada tanggal 2-5 Januari tahun 2025,” jelasnya.
Untuk proyeksi peningkatan Deman Gasoline yang terdiri dari Pertama dan Pertalite selama periode Satgas meningkatkan dengan perkiraan 6,2%.
“Kami memperkirakan peningkatan ini supaya dilakukan penambahan Stok di SPBU. Memang kenaikan secara angka kecil namun dari volume besar,” ujarnya.
Sedangkan Gasoli, menurut Ayub, turun secara total namun ada beberapa sector mengalami peningkatan seperti kebutuhan PLN karena sebagian besar masyarakat beraktifitas di rumah.
Sementara untuk LPG Merk Bright Gas mengalami peningkatan pemakaian sekitar 18,9%.
Hanya untuk pengisian LPG, Pertamina telah menyediakan pengisian melalui botol tanpa harus dibawa dari luar Papua. “Jadi pengisian LPG sudah didistribusikan di Sentani Kabupaten Jayapura, Sarmi dan di wilayah Pegunungan,” paparnya.
Khususnya untuk minyak tanah, lanjut Ayub, ada kenaikan 1,5% namun estimasi ada penambahan untuk persiapan kebutuhan masyarakat. “Ya, estimasi kita ada penambahan karena di rumah banyak kebutuhan untuk masak masak,” ujarnya.
Kendati demikian, sambung Ayub bahwa stok BBM dan Stok LPG saat ini dalam kondisi aman serta seluruh infrastruktur telah disiagakan yang meliputi 21 terminal BBM termasuk 2 terminal LPG, 79 SPBU regular, 291 SPBU Non regular, 202 pertashop, 2 SPBE NPS, 29 Agen LPG NPSO, 114 Agen mintak tanah dan 12 AFT.
Ayub menegaskan bahwa guna memastikan layanan terhadap masyarakat, pertamina telah menyediakan layanan energy pendukung di jalur potensi yang meliputi jalur wisata dan jalur lintas utama berupa SPBU Siaga, Agen dan Outlet LPG NPSO siaga, klosk pemeriksaan kesehatan, serambi mypertamina di bandara diantaranya, BandaraSentani dan Bandara Pattimura serta layanan lainnya atau extra dropping mitan dan pasar murah bright gas.
Editor : Darul Muttaqin
Artikel Terkait