JAYAPURA, iNewsJayapura.id - Satuan Reserse Kriminal (Sat Reskrim) Polres Jayapura kembali menorehkan prestasi dengan berhasil mengamankan seorang pelaku pencurian kendaraan bermotor (Curanmor) yang selama ini meresahkan masyarakat. Penangkapan dilakukan pada Senin (08/9/2025) pagi sekitar pukul 07.00 WIT di Kampung Maribu, Distrik Sentani Barat, Kabupaten Jayapura.
Kegiatan penangkapan dipimpin langsung oleh AKP Alamsyah Ali didampingi IPDA Alfred Gerson Uki Wandik, serta dibantu oleh personel Unit Opsnal Sat Reskrim dan Sat Intelkam Polres Jayapura.
Berdasarkan informasi dari masyarakat, tim mengetahui keberadaan pelaku yang bersembunyi di area hutan Kampung Maribu. Setelah dilakukan penyisiran, tim berhasil menangkap pelaku berinisial JHM (28), warga Kampung Bambar, Distrik Sentani Barat. Pelaku kemudian dibawa ke Mapolres Jayapura untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Dari hasil interogasi, pelaku mengaku telah melakukan sejumlah aksi pencurian sepeda motor di berbagai lokasi, di antaranya, Pencurian Honda Beat Street warna coklat di Toko Pancing, Jalan Raya Doyo Baru (Juni 2025), Pencurian Yamaha Jupiter MX-King di BTN Grand Doyo Baru (Agustus 2025), Pencurian Yamaha Mio di BTN Pemda (Juni 2025), yang kemudian ditukar di Hamadi, Pencurian Mio Soul GT di Jalan Raya Doyo Baru (Juli 2025), yang sudah dibarter dengan ganja di Angkasa, Distrik Jayapura Utara, Kota Jayapura, Pencurian Yamaha X-Ride warna hitam merah (Agustus 2025), yang rencananya akan dibarter. Selain itu, polisi juga mengamankan dua unit sepeda motor sebagai barang bukti yang masih dalam proses penyelidikan.
Kasat Reskrim Polres Jayapura menyebutkan bahwa pelaku merupakan residivis kasus serupa pada tahun 2021 dan 2024. “Pelaku ini spesialis curanmor dan sudah beberapa kali keluar masuk penjara. Saat ini pelaku kembali ditangkap setelah terbukti melakukan serangkaian pencurian motor di wilayah Kabupaten Jayapura,” jelasnya.
Untuk sementara, pelaku diamankan di Mapolres Jayapura guna proses penyidikan lebih lanjut. Polisi juga masih melakukan pengembangan terkait kemungkinan adanya jaringan lain yang terlibat.
Editor : Darul Muttaqin
Artikel Terkait
