Matius juga berharap melalui kegiatan temu sapa ini dapat merekatkan tali persaudaraan, untuk satu tujuan pilihan pada 27 November mendatang.
"Saya selalu mengingat bahwa Tuhan sudah tahu siapa yang akan jadi pemimpin pada 27 November besok. Semoga kita menjadi bagian yang dipilih oleh Tuhan tersebut," harapnya.
Ketua Panitia Acara Temu Sapa, Ramses Wally menegaskan, secara adat memang tidak ada paksaan untuk memilih calon pemimpin Papua. Namun menjatuhkan pilihan kepada pasangan Matius Fakhiri - Aryoko Rumaropen adalah keputusan yang tepat.
"Kami menilai beliau (Matius Fakhiri) adalah pemimpin yang baik, figur tepat pimpin Papua. Bahwa akhirnya ondofolo, hoselo mendukung, itu keputusan kami. Karena secara adat ada dua hal dari kami berbicara yaitu berkat dan kutuk.
Kami ambil yang berkat, kami mau berkat kami yaitu Matius Fakhiri dan Aryoko Rumaropen," tegas Ramses.
Ondofolo Ifar Besar menegaskan, sebagai pemimpin adat ia melihat selama ini, meski kepala daerah terus berganti namun perkembangan pembangunan di Papua masih saja tertinggal dengan daerah lain.
"Oleh sebab itu sebagai Tokoh Adat Papua, kami melihat sosok Matius Fakhiri adalah sosok yang tepat untuk memimpin Papua dengan pengalaman sebelumnya sebagai Kapolda Papua, kami meyakini dapat membuat Papua keluar dari ketertinggalan, dan membawa perubahan yang lebih baik ke depan," tegasnya optimis.
Editor : Darul Muttaqin