OJK Optimistis Ekonomi Papua Meningkat, Dorong Akselerasi Kredit Jelang Akhir Tahun
SORONG, iNewsJayapura.id - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Papua menegaskan komitmennya untuk terus mendorong pertumbuhan ekonomi daerah melalui penguatan sektor jasa keuangan, khususnya perbankan, pembiayaan, dan inklusi keuangan. Hal ini disampaikan Kepala Bagian Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan OJK Papua, Yosua Rinaldy, dalam Media Gathering di salah satu hotel di Kota Sorong, Papua Barat Daya, Rabu (3/12/2025).
Menurut Yosua, saat ini ada tiga sektor yang menunjukkan pertumbuhan cukup menonjol di Papua, yakni pertanian, administrasi pemerintahan, dan perdagangan. Ketiga sektor tersebut menjadi penopang utama ekonomi regional selama 2025.
“Di Papua sendiri sektornya banyak di pertanian yang saat ini bertumbuh, kemudian administrasi pemerintahan dan perdagangan. Harapan kami nanti akan ditemukan sektor-sektor baru lainnya agar perekonomian Tanah Papua bisa meningkat, bahkan mencapai atau melampaui rata-rata pertumbuhan nasional,” ujar Yosua.
Yosua menekankan bahwa lembaga jasa keuangan (LJK) memiliki peran strategis dalam mempercepat pergerakan ekonomi di daerah. Karena itu, OJK mendorong agar seluruh LJK di bawah pengawasannya terus tumbuh dan memperkuat kontribusinya bagi masyarakat.
“Ini juga menjadi tantangan bagi lembaga jasa keuangan yang kami awasi, supaya bisa sama-sama bertumbuh dan menstimulus perekonomian di Tanah Papua. OJK hadir untuk melayani masyarakat dan untuk menumbuhkan kontribusi perekonomian daerah,” jelasnya.
Pada sektor perbankan, Yosua mencatat kondisi pertumbuhannya cukup menggembirakan. Penyaluran kredit dan Dana Pihak Ketiga (DPK) tercatat meningkat, sementara rasio kredit bermasalah (NPL/NPR) masih terjaga di posisi 2 persen, yang dinilai sehat.
Menatap akhir 2025, OJK berharap sektor perbankan dapat semakin meningkatkan penyaluran kredit guna mendorong percepatan ekonomi, terutama menjelang rilis data pertumbuhan ekonomi triwulan IV.
“Kami berharap kehadiran perbankan semakin mendukung penguatan ekonomi sampai akhir tahun nanti, sehingga bisa terlihat pertumbuhan ekonomi yang lebih baik di triwulan IV 2025,” ujar Yosua.
Meski mendorong akselerasi kredit, OJK tetap mengingatkan bank untuk menerapkan prinsip kehati-hatian agar kualitas kredit tetap terjaga. Penyaluran kredit yang agresif tanpa manajemen risiko yang kuat dikhawatirkan dapat memicu kenaikan NPL.
Yosua menegaskan bahwa peningkatan literasi dan inklusi keuangan menjadi faktor penting agar masyarakat dapat memanfaatkan layanan keuangan dengan bijak. OJK bersama LJK terus memperluas akses dan edukasi agar penyaluran kredit benar-benar memberi dampak positif.
“Kami dengan seluruh LJK selalu bersinergi untuk meningkatkan inklusi keuangan, termasuk akses kredit. Harapannya, dana yang diterima masyarakat dapat dikelola dengan bijak sehingga usaha yang dibiayai bisa berkembang, kredit tetap baik, dan perekonomian ikut tumbuh bersamaan dengan kesejahteraan masyarakat,” katanya.
Dengan sinergi antara OJK, perbankan, dan masyarakat, OJK Papua berharap pertumbuhan ekonomi daerah dapat semakin kuat, merata, dan memberi dampak nyata bagi kesejahteraan warga di seluruh Tanah Papua.
Editor : Darul Muttaqin