Menyalakan Asa di Tanah yang Terlupa di Ujung Timur Nusantara

Nathan Making
Dansatgas TMMD 124 Kodim 1710/Mimika, Letkol Inf M. Slamet Wijaya bersama anak-anak Kampung Pigapu. (Foto: Nathan Making)

Ketahanan Pangan, Dari Lahan Tidur ke Kehidupan


Pendampingan pemanfaatan lahan tidur untuk ketahanan pangan

Di balik deru mesin bor dan palu pembangunan, ada kehidupan lain yang tengah disiapkan di tanah Pigapu. Lahan tidur seluas 2,5 hektar yang selama ini dibiarkan liar, perlahan dibuka. Semak belukar dibersihkan, tanah digemburkan, dan aroma lumpur bercampur peluh mewarnai pagi-pagi para prajurit dan warga. Tidak ada traktor mewah, hanya cangkul, parang, dan semangat gotong royong yang menyatu dalam irama kerja.


Pemberian bibit ikan lele

Di atas tanah itu, bibit-bibit kehidupan ditanam. Kelompok tani yang selama ini berjalan sendiri, kini mendapat suntikan harapan. Mereka menerima bibit unggul, obat tanaman, dan alat-alat pertanian bukan sekadar bantuan, tetapi juga pengakuan bahwa mereka adalah tulang punggung desa ini.

Di sisi lain kampung, kolam-kolam terpal berdiri berjejer, airnya jernih beriak pelan di bawah sinar matahari. Satgas TMMD menyerahkan bibit lele ikan-ikan kecil yang tampak rapuh, namun menyimpan potensi besar. Dalam tubuh mungil mereka, ada harapan akan gizi yang lebih baik, ada janji akan penghasilan yang perlahan tumbuh.

Anak-anak berkerumun di tepi kolam, menyaksikan saat bibit lele dilepas. Mereka bersorak kecil, seolah menyambut kawan baru yang akan tumbuh bersama mereka. Kelak, mereka akan belajar bahwa pembangunan bukan hanya soal tembok dan jembatan, tapi juga tentang perut yang kenyang, dan tangan yang mampu memanen hasil sendiri.

 


Penanaman pohon

Dan sebagai penyeimbang dari semua itu, dua hektar tanah lagi dijadikan hutan kecil dengan deretan pohon keras yang ditanam bersama. Tangan-tangan kecil ikut menggali lubang, menanam pohon, dan menimbunnya dengan tanah. Ada pohon jati, meranti, dan sengon yang mungkin tidak akan dinikmati generasi sekarang, tapi akan menjadi pelindung bagi anak cucu mereka kelak.

Di sinilah harmoni dibangun. Antara manusia dan tanah. Antara pembangunan dan alam. Antara kebutuhan hari ini dan warisan masa depan. Dan semuanya lahir dari satu hal yang sama: cinta untuk negeri, yang diwujudkan lewat kerja nyata.

Editor : Darul Muttaqin

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3 4 5 6

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network