JAYAPURA, iNewsJayapura.id – Kepala Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) Papua dan Papua Barat, Kresna Aditya Payokwa mengatakan, pihaknya belum dapat menargetkan jumlah investor di wilayah pemekaran pasca empat daerah otonomi baru (DOB) terbentuk.
‘’Kami masih proses adaptasi dengan kebijakan pemekaran, karena cakupan kegiatan kita juga belum ada perubahan. Wilayah pemekaran juga masih dalam proses penyusunan pemerintahan baru,’’ kata Kresna di Jayapura, Sabtu (15/4/2023).
Dia menyebut, cakupan kegiatan BEI atau Pasar Modal Indonesia saat ini belum ada perubahan, masih sama seperti tahun – tahun sebelumnya.
Namun melihat potensi yang ada, dia berharap semakin banyaknya daerah pemekaran, semakin meningkatkan perekonomian seiring pembangunan yang terus dilakukan oleh pemerintah, khususnya di daerah pemekaran.
‘’Kami juga berharap, dengan potensi yang ada, kami bisa mendapatkan peluang yang baik untuk meningkatkan partisipasi calon investor yang ada di daerah pemekaran Papua,’’ ujarnya.
Sementara itu, hingga Maret 2023, terdapat 12 kota di Papua dengan investor Pasar Modal terbanyak. Kota Jayapura menempati urutan pertama investor terbanyak 16.863, kemudian disusul Kota Sorong sebanyak 6.741 investor.
Kabupaten Mimika sebanyak 6.558 investor, Kabupaten Merauke sebanyak 5.023 investor, Kabupaten Manokwari sebanyak 4.910 investor, Kabupaten Jayapura 2.903 investor.
Lalu, Kabupaten Nabire 2.516 investor, Kabupaten Sorong 2.043 investor, Kabupaten Biak Numfor sebanyak 1.543 investor, Kabupaten Fak Fak sebanyak 1.319 investor, dan Kabupaten Jayawijaya 1.319 investor dan Kabupaten Kepulauan Yapen sebanyak 1.087 investor.
Editor : Sari