Dari kisah manusia pohon hingga sampai hadirnya BBM satu harga yang menyentuh rumah pohon Suku Korowai Batu distrik Yaniruma.
Sejak kepemimpinan presiden Joko Widodo telah memprogramkan BBM satu harga agar bisa agar bisa dinikmati masyarakat terpencil dipedalaman Papua sebagai upaya dalam menumbuhkan perekonomian dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Pada Tahun 2020 PT. Binakarya meresmikan BBM satu harga di distrik Bomakia kabupaten Boven Digoel Papua Selatan yang dibangun sejak tahun 2019, guna menjawab kebutuhan warga yang selama ini kesulitan untuk mendapatkan BBM dengan harga yang sama dengan daerah lainya di Indonesia.
Dengan kehadiran BBM satu harga di distrik Bomakia, Sontak melepas belenggu isolasi yang selama ini sangat di impikan masyarakat Suku Korowai Batu, sehingga kini dengan mudah untuk dapat memperoleh BBM tanpa harus menunggu pasokan dari kota tanah merah yang memakan waktu, juga dengan harga yang mahal.
Salah satu masyarakat suku korowai batu Yohanes Wam mengungkapkan, Warga suku korowai batu selama ini tidak dapat menikmati indahnya penerangan akibat harga BBM yang sangat mahal dan sulitnya memperoleh pasokan BBM yang mengakibatkan warga Suku Korowai Batu kesulitan dalam memasarkan hasil alam yang sangat melimpah.
"Kehidupan warga suku korowai batu kini berbanding terbalik dengan kisah masa lalu mereka, Sejak Pertamina membangun SPBU BBM satu harga di distrik Bomakia, Kini masyarakat korowai batu telah menikmati indahnya penerangan."tutupnya.
Masyarakat Suku Korowai Batu, kini dapat memperoleh BBM dengan mudah tanpa harus menempuh perjalanan panjang yang melelahkan, bahkan masyarakat suku korowai batu dapat memperoleh BBM dengan harga murah yang sama dengan daerah lainya di Indonesia.
"Sumber daya alam masyarakat suku korowai batu kini dengan mudah dapat dipasarkan, berkat hadirnya BBM satu harga di wilayah mereka."pungkasnya
Berkat adanya SPBU BBM satu harga , kini perekonomian masyarakat semakin membaik dan tentunya berdampak positif bagi kesejahteraan manusia pohon Suku Korowai Batu."tutupnya
Editor : Damn