Saat mendengar ia lulus, Lince sempat tidak menyangka. Ia hanya menangis dan langsung berlari pulang, tiba di asrama panti, Lince langsung mencium kaki mama suster sambil mengucapkan terima kasih.
pulang cium mama suster pu kaki, sambil menangis
"Saya sangat berterimakasih kepada bapak Kapolda yang sudah membantu saya, menyemangati saya sampai akhirnya saya bisa lulus dan meraih impian saya saat ini, makasih bapak," ucapnya.
Setelah mengikuti pendidikan diluar Papua, Lince kembali dan mulai berdinas. Menarik, karena gaji pertamanya ia berikan kepada suster dan saudara saudaranya di panti.
"Saat Lince kembali dari pendidikan, saya menangis terharu menjemputnya. Karena dia pergi dengan pakaian biasa, tapi dia pulang dengan pakaian seragam polwan dan terlihat sangat berwibawa berbeda dengan Lince yang dulu dikenal di panti. Auranya berubah cara bicaranya, tata kramanya sopan santu, semua sangat berbeda," kata suster bangga.
Ia hanya berpesan agar Lince jalankan tugas negara dengan baik, bekerja diimbangi dengan berdoa. Sehingga jalannya selalu dalam terang Tuhan.
Suster Alexia pun menyampaikan ucapan terimakasih kepada Kapolda Irjen Fakhiri sudah sangat peduli dengan anak anak panti.
"Kebaikan Kapolda sangat luar biasa. Beliau betul betul merakyat, terutama dengan kami di panti. Bapak Kapolda sudah dianggap seperti bapak sendiri oleh anak anak panti. Bapak Kapolda datang saja mereka sangat senang dan menyambut dengan sukacita," ucapnya
Ia menambahkan saat ini ada 83 anak-anak yang tinggal di panti dan berasal dari daerah-daerah konflik seperti Dogiyai, Intan Jaya, Jayawijaya, Yahukimo, Oksibil (Pegubin) dan Keerom.
Editor : Damn