get app
inews
Aa Text
Read Next : Willem Wandik: Kericuhan di Nabire Murni Ulah Oknum Mabuk, Bukan Dampak Pilkada

Willem Wandik: Bersama Kita Maju Dalam Damai dan Persaudaraan

Minggu, 22 Juni 2025 | 08:34 WIB
header img
Bupati Puncak dua periode sekaligus salah satu tokoh pemekaran, Willem Wandik. (Foto: Istimewa)

PUNCAK, iNewsJayapura.id — Kabupaten Puncak resmi memasuki usia ke-17 tahun hari ini, Sabtu (21/6/2025). Perayaan ulang tahun kali ini menjadi lebih dari sekadar seremoni, melainkan momen refleksi atas perjalanan panjang dan perjuangan kolektif dalam membangun tanah yang dicintai ini.

Bupati Puncak dua periode sekaligus salah satu tokoh pemekaran, Willem Wandik, menyampaikan rasa syukur dan bangganya atas capaian yang telah diraih Kabupaten Puncak selama ini. Dalam pidato resminya, ia menekankan bahwa usia 17 tahun merupakan simbol kedewasaan dan kesiapan untuk melangkah ke masa depan yang lebih baik.

“Usia ke-17 adalah penanda kematangan. Dalam dua periode kepemimpinan, kami telah membangun fondasi dasar pembangunan mulai dari sektor pendidikan, kesehatan, infrastruktur, hingga tata kelola pemerintahan,” ujar Willem

Ia menegaskan bahwa semangat utama dari pemekaran Kabupaten Puncak adalah mendekatkan pelayanan negara kepada masyarakat, khususnya di wilayah-wilayah terpencil yang selama ini sulit dijangkau. Proses pemekaran tersebut, menurutnya, merupakan hasil dari perjuangan panjang lintas profesi, generasi, dan lembaga.

Penghargaan untuk Para Tokoh Pemekaran dan Pembangunan

Dalam kesempatan tersebut, Willem Wandik secara khusus menyampaikan penghargaan kepada para tokoh yang telah berkontribusi besar dalam proses pemekaran dan pembangunan Kabupaten Puncak. Mereka berasal dari berbagai latar belakang — pemerintahan, birokrasi, legislatif, akademisi, serta kaum intelektual muda.

Tokoh Pemerintahan dan Birokrasi:

  • Eliaser Remnaur, Lukas Enembe, Jap Salosa, Allo Rafra, Hanok Ibo, Ricky Ambrauw, Simon Alom, Suwita, Markus Airori, dan Elkana Waropen.

Tokoh Puncak Jaya:

  • Timotius Murid, Fontianus Enemby, Agus Kogoya, Pendis Enemby, Luter Wonda, Terry Telenggen, dan Demien Wanimbo.

Tokoh Kabupaten Puncak:

  • Pdt. Ruben Uamang, Mesak Kogoya, Alus Murid, David Onggomang, Yunus Kelabetme, Elvis Tabuni, Tereanus Kulua, dan Kalep Murid.

Tim Intelektual dan Aktivis Muda:

  • Melkaias Kiwak, Usai Alom, Yosia Magai, Bernar Murid, Nafali Hakawal, Demianus Uamang, serta Mahasiswa Damal se-Jayapura.

Tokoh Legislatif Papua dan DPR RI:

  • Jhon Ibo, Komar Watubun, Jhon Patty, Alex Litay, Tonny Wardoyo, Endarto dan rekan-rekan.

Akademisi UGM:

  • Prof. Dr. Pratikno, almarhum Prof. Cornelis Lay, almarhum Bambang Purwoko, Prof. Dr. Purwo Santoso, dan Arie Ruhyanto beserta tim.

“Saya menyampaikan terima kasih atas kontribusi dan perjuangan mereka. Para tokoh ini adalah bagian penting dalam sejarah berdirinya Kabupaten Puncak, dan jasa mereka akan selalu dikenang oleh masyarakat,” ucapnya.

Ajakan Melanjutkan Pembangunan dan Merawat Tanah Damai

Willem Wandik menutup pernyataannya dengan mengajak seluruh masyarakat untuk menjaga semangat kolaborasi, membangun dalam nilai-nilai persaudaraan, keadilan sosial, dan damai.

“Dirgahayu Kabupaten Puncak ke-17. Mari kita rawat dan jaga tanah ini sebagai tanah damai dan tanah harapan bagi semua,” tutupnya penuh harap.

Editor : Darul Muttaqin

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut