Keluar beli makan, terungkap dalam kesaksian kakak perempuan SK di hadapan penyidik bahwa sebelum kejadian tragis Minggu dini hari itu, tepatnya di hari Sabtu (11/11/2023) kakak korban bersama suaminya mendatangi tempat tinggal SK sekira pukul 18.00 WIT. Kedatangan kakak korban untuk menanyakan perihal kelanjutan studi dari adiknya itu. Namun, dia tidak mendapati adiknya berada di rumah.
"Kakak SK sempat menanyakan kemana adiknya pergi kepada anak Ketua RT. Tapi, anak Ketua RT itu bilang kalau SK lagi keluar bersama ayahnya (Ketua RT) untuk membeli makan," ungkap Jakobus.
Menurut Obus, sebagaimana pengakuan Kakak SK bahwa dia dan suaminya sempat menunggu si adik, kurang lebih satu jam setengah lamanya. Namun, dia tak kunjung juga pulang.
Mereka akhirnya memilih pulang, meninggalkan kediaman Ketua RT sekitar pukul 07.30 WIT dengan perasaan cemas. Berselang beberapa jam, tepatnya pada Minggu pagi, sang kakak menerima kabar kematian SK.
ABG SK diketahui tinggal bersama keluarga MS Kilian, Ketua RT 002/RW 05 BTN UN Indah Kota Tual. Korban tinggal di situ sudah sekitar dua minggu lamanya untuk melanjutkan studi.
"Keberadaan SK di Tual dan tinggal bersama Pak RT itu untuk mau sekolah, tetapi ternyata tidak lanjut sekolah. Ia tinggal sementara di situ (kediaman Ketua RT), menunggu kapal untuk kembali ke Teor, tapi kejadian naas itu menimpa dirinya," jelas Obus.
Obus menyatakan, sesuai keterangan lanjutan dari orang tua dan kakak korban ini, sehingga keluarga telah meminta kepada pihak penyidik agar segera memanggil dan memeriksa kembali saksi-saksi, terutama Ketua RT.
"Untuk memperdalam dan menemukan titik terang dari kasus kematian SK, tim penyidik harus memeriksa kembali beberapa saksi yang ada, termasuk bapak piara SK, Ketua RT itu lah yang harus dipanggil dan diperiksa lebih dalam," kata Obus.
Petunjuk Hasil Visum, Jasad SK "Diautopsi"
Editor : Damn
Artikel Terkait