Selain itu, karakteristik kopi Papua yang ditanam pada ketinggian di atas 1.700 meter di atas permukaan laut (MDPL), salah satu altitude penanaman kopi tertinggi di Indonesia memberikan karakteristik rasa yang unik dan berbeda dibandingkan kopi dari daerah lain.
“Sebagai bentuk aksi nyata mendukung perkembangan kopi di Papua, KPw BI Papua bersinergi dengan stakeholders dalam skema pentahelix meliputi pemerintah dan BI, komunitas kopi, akademisi, pelaku usaha, dan media untuk mengembangkan kompetensi SDM kopi di Papua,” ujar Faturrachman.
KPw BI Papua bersama dengan Specialty Coffee Association Indonesia (SCAI) dan Rotaryana menginisiasi sensory bootcamp pada tanggal 19-21 Juni 2024 yang bertujuan untuk meningkatkan wawasan, kompetensi dan technical skill pegiat kopi di Papua dalam menghasilkan dan menyajikan kopi berstandar internasional.
Kegiatan ini diikuti seluruh Provinsi di tanah Papua kecuali Papua Selatan mulai dari Provinsi Papua, Papua Barat, Papua Barat daya, Papua Pegunungan, dan Papua Tengah.
Upaya berikutnya adalah mendorong peningkatan brand awareness dan akses pasar Kopi Papua di World of Coffee yang akan diselenggarakan di Copenhagen tanggal 27-29 Juni 2024. Kegiatan ini merupakan salah satu platform bergengsi tingkat dunia bagi para produsen maupun konsumen khususnya pecinta kopi untuk berkumpul, berjejaring, dan memperkenalkan produk unggulan mereka.
Editor : Darul Muttaqin
Artikel Terkait