TIMIKA, iNewsJayapura.id – Sejak tadi pagi (8/2/23) pukul 7.40 WIT, pasukan gabungan TNI/Polri dikerahkan dari Bandara Mozes Kilangin, Timika ke lokasi kejadian pembakaran Pesawat Susi Air di Distrik Paro Kabupaten Nduga dengan menggunakan 3 helikopter.
Helikopter tersebut yaitu Heli Penerbad Bell-412ep/ha-5232 dipiloti Lettu CPN Glara Agrestona, Heli Polri Bell-412ep/p-3002 Pilot Kompol Asran Kotto dan Heli Karakal TNI AU EC-725/ht-7201 dipiloti Mayor PNB Arif Khoirudin.
Pasukan yang dipimpin langsung oleh kapolres nduga AKBP Rio Alexander diterjunkan untuk evakuasi terhadap 15 pekerja Pembangunan Puskesmas dan Perumahan Medis yang rencananya akan dibangun di Nduga.
Daftar 15 pekerja Puskesmas Paro :
1. Gregorius Yanwarin
2. Domianus Wenehen
3. Thadeus Belyanan
4. Ical Behuku
5. Simon Walter
6. Martinus Yanwarin
7. Gerardius Ruban
8. Fransiskus Rendi Ruban
9. Yogi Parlahutan Siregar
10. Refalino Walten
11. Antonius Heatubun
12. Martinus Heatubun
13. Andreas Kolatlena
14. Amatus Ruban
15. Walterius Emanuel
Sebelumnya 15 pekerja ini sempat ditahan oleh KKB dibawah pimpinan Egianus Kogoya dan sudah dilepas. Para pekerja tersebut diamankan di rumah seorang pendeta di Distrik Paro dan sebagian lainnya sudah dievakuasi ke Kota Kenyam, Kabupaten Nduga.
Para pekerja ini disandera karena dicurigai sebagai anggota intelijen Negara, selanjutnya dilepaskan setelah tidak terbukti sebagai anggota namun murni pekerja pembangunan Puskesmas dan Rumah Tim Medis. Mereka dilepas namun dengan catatan semua pekerja diminta meninggalkan Distrik Paro, Kabupaten Nduga.
Sedangkan untuk Pilot Pesawat Susi Air PK-BVY berkebangsaan Selandia Baru, Philips Max Marthin yang disandera sejak kemarin olek KKB, dan 5 penumpangnya, Kepolisian masih mencari keberadaan mereka, mirisnya, salah satu penumpang masih bayi.
Editor : Herawati