MALUKU TENGGARA, iNewsJayapura.id - Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Maluku Tenggara (Malra) menanggapi pemberitaan salah satu media dengan judul “Wartawan Dianiaya, Pelaku Diduga “Preman” Bupati Malra”.
Melalui siaran pers yang kami terima, Kepala Dinas Kominfo Malra Antonius U. W. Raharusun menegaskan bahwa Bupati Malra selaku kepala daerah sangat menghargai dan menghormati profesi jurnalis dan memposisikan para wartawan sebagai mitra strategis pemerintah daerah, Selasa (26/09/2023).
Pemerintah daerah, lanjut Raharusun, menyesali pernyataan dari phak-pihak yang mengaitkan terduga pelaku penganiyaan dengan Bupati Malra sebagai pribadi maupun kepala daerah, yang menyebut terduga pelaku sebagai preman bupati.
“Hal ini tentu dapat membentuk opini masyarakat bahwa seakan-akan Bupati Maluku Tenggara Bapak M. Thaher Hanubun mendukung tindakan-tindakan kekerasan atas nama premanisme,” kesal Raharusun.
Dugaan tersebut, baginya, sangat tidak berdasar. Apalagi ketika pihak-pihak tersebut hanya menarik benang merah bahwa terduga pelaku sering bersama dengan Bupati Malra, sehinga berkesimpulan bahwa tindakan penganiayaan ada hubungannya dengan bupati.
“Perlu kami sampaikan, bahwa Bapak Bupati Maluku Tenggara tidak pernah membeda-bedakan dengan siapa beliau harus bergaul, apalagi sebagai pejabat publik. Setiap harinya beliau harus bertemu dan berhubungan dengan siapa saja terlebih masyarakat yang beliau pimpin,” kata Raharusun.
Sehubungan dengan laporan polisi yang disampaikan oleh wartawan korban penganiyaan, lanjut Raharusun, pemerintah daerah berharap kiranya semua pihak menyerahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian, dan tidak beropini serta menghubungkan terduga pelaku dengan Bupati Malra.
“Bupati Maluku Tenggara sendiri tidak mentolerir kekerasan dalam bentuk apapun,” tegas Raharusun.
Editor : Damn