lanjutnya, kasus stunting di Puncak juga di akibatkan karena faktor pendidikan, dimana pernikahan terlalu cepat, sehingga sang ibut idak punya pemahaman yang baik, cara pola asuh bayi,sehingga anak terbentuk sejak 1000 hari kehidupan, tidak mendapatkan gizi dengan baik dan akhirnya anak terkena stunting.
“Kemudian juga keterbatasan faktio ekononi atau biaya, sebab hampir rata-rata ibu-ibu ini putus sekolah atau tamatan SMP dan SMA,yang menikah, sehingga mereka tidak punya pendanaan untuk memenuhi gizi sang anak,untuk diri sendiri saja harus meminta kepada orang tua, apalagi dia harus membiayai sang anak,”tuturnya.
lanjut dokter Manurung, dalam program penanganan stunting di Kabupaten Puncak, khusus untuk tahun ini, semua progres sangat berjalan dengan baik terutama di 1 tahun ini, karena bukan hanya rapat-rapat saja, namun ada juga disertai dengana danya tindakan aksi di lapangan, terutama Dinas Pemberdayaan dan juga Dinas kesehatan an PKK Kabupaten Puncak, untuk menyelesaikan kasus stunting di Kabupaten Puncak.
Editor : Darul Muttaqin