get app
inews
Aa Read Next : Jubir Paslon Cagub-Cawagub MARI-YO : Politik Identitas Tidak Akan Membangun Papua

Sosok MSU Dimata Mantan Bupati Puncak Jaya Yuni Wonda Periode 2017-2022

Sabtu, 29 Juni 2024 | 17:57 WIB
header img
Yuni Wonda, Mantan Bupati Kabupaten Puncak Jaya, Papua Tengah. (Foto: Istimewa)

Maluku Tenggara, iNewsJayapura.id - Inilah sosok Martinus Sergius Ulukyanan (MSU) selama berada di tanah papua, menurut mantan Bupati Puncak Jaya Yuni Wonda Periode 2017-2022.

MSU adalah akronim dari nama Martinus Sergius Ulukyanan, Putra asal Desa Hollat, Kecamatan Kei Besar Utara Timur, Kabupaten Maluku Tenggara.

MSU lahir pada tanggal, 26 Mei 1966, dan kurang lebih, 30. Tahun meniti karir di Papua Tengah, kabupaten Puncak Jaya, Papua.

Yuni Wonda, Mantan Bupati Kabupaten Puncak Jaya dalam keterangannya melalui panggilan telepon menjelaskan bahwa, MSU adalah salah satu ASN yang bekerja di puncak jaya.

Dan atas kinerjanya yang baik, maka melalui kebijakan kepala Daerah MSU pernah diangkat menjadi Bendahara Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol), dan Kepala Sub Bagian pada Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo).

Ia kemudian ditugaskan di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Puncak Jaya sebagai Bendahara pada tahun 2009.

Selaku Bendahara KPU, MSU juga dipercayakan menjabat Plt. Sekretaris KPU Puncak Jaya tahun 2009-2012. Kemudian menjadi Sekretaris KPU Puncak Jaya tahun 2012 hingga pensiun pada bulan Mei 2024 baru-baru ini, "

Yuni Wonda juga menyampaikan, Selama masa kerja sebagai sekertaris KPU, MSU selalu menjalani hubungan baik dengan pimpinan serta staf KPU.

Selain di internal KPU, kata Mantan Bupati periode 2017-2022 itu, Hubungan MSU dengan seluruh partai Politik di puncak jaya juga sangat baik, tidak pernah terdengar beliau berpihak pada partai politik tertentu, atau kandidat tertentu.

Satu hal yang dapat diakui oleh mantan bupati ini tentang MSU ialah, selama menjabat sebagai sekertaris KPU, tidak ada tuntutan masyarakat baik itu melalui media sosial maupun datang secara langsung berupa demo untuk menuntut hal-hal mereka, "ungkapnya.

Di singgung soal Terobosan kata Yuni Wonda, MSU berhasil mengangkat anak Asli Kabupaten Puncak Jaya untuk masuk bekerja sebagai Honor untuk memperbantukan KPU tentu itu diluar aturan, namun Kebijakan itu diambil dengan berkoordinasi ke pemerintah Daerah, untuk penganggaran dan pembiayaannya.

Kabupaten Puncak jaya setiap kali pemilu selalu menggunakan sistim noken, namun sering juga terjadi keributan, tapi MSU mampu melakukan mediasi-mediasi, atau pendekatan-pendekatan persuasif lainnya terhadap toko-toko masyarakat setempat, sehingga akhirnya pemilu dapat berjalan dengan aman damai dan kondusif, "ujarnya.

Yuni Wonda juga menegaskan, MSU selama bertugas, pelayanannya tidak berpihak pada kelompok, oknum-oknum, atau partai politik tertentu, sehingga hubungannya selalu baik sama semua pihak.

Selain itu dalam lingkungan kerjanya tidak pernah melakukan tindakan-tindakan atau kebijakan yang merugikan stafnya maupun masyarakat sekitar, sehingga dihadapan staf dan masyarakat beliau adalah orang baik, "tuturnya

Yuni Wonda berharap, Pak Martinus adalah putra asli Maluku Tenggara, yang hanya keberadaannya selama ini mengabdi di tanah Papua.

Saya sangat berharap kehadiran beliau bisa meneruskan kinerja yang pernah dilakukan di kabupaten Puncak Jaya yakni tidak membedakan kelompok, Agama, suku, ras, tetapi masyarakat Maluku Tenggara di jadikan sebagai satu yakni Masyarakat Maluku Tenggara, "tutupnya

Editor : Darul Muttaqin

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut