Peluh dan Pelukan di Bumi Cenderawasih Bukti Cinta Negeri dalam Aksi Nyata

Nathan Making
Senyum kebahagiaan Satgas TMMD 124 Kodim 1710 Mimika bersama anak-anak di Kampung Pigapu. (Foto: Nathan Making)

Tim Wasev dan Bukti Cinta dari Negara

Kehadiran Tim Wasev dari Mabesad, yang dipimpin langsung oleh Waaster Kasad Bidang Wanwil dan Kermater, Brigjen TNI Heri Susanto, membawa energi baru bagi kami di Pigapu.

Dengan penuh perhatian, beliau menyapa satu per satu warga, mendengar cerita, dan menyerap segala aspirasi yang mereka sampaikan. Kehadiran beliau bukan sekadar seremonial, melainkan bukti nyata bahwa negara benar-benar hadir di tengah-tengah masyarakat, menyatu dalam setiap denyut kehidupan mereka.

Dialog hangat antara Tim Wasev dan warga membuka ruang bagi harapan baru. Brigjen Heri Susanto menegaskan bahwa pembangunan yang kami lakukan bersama bukanlah kegiatan sesaat, melainkan bagian dari komitmen berkelanjutan negara untuk membangun Papua dari akar rumput.

Pesan beliau menggema dalam hati kami semua bahwa negara tidak hanya hadir hari ini, tapi akan terus hadir, berdampingan dengan rakyat dalam setiap langkah perjuangan mereka.

Momen itu menjadi pengingat bahwa TMMD bukan sekadar tugas militer, tapi juga wujud cinta dan tanggung jawab sosial. Di Pigapu, dengan semangat kebersamaan, kami merasakan bahwa setiap kerja keras dan pengorbanan kami adalah bagian dari perjalanan panjang membangun masa depan yang lebih cerah untuk seluruh masyarakat Kabupaten Mimika.

Rumah indah menjadi salah satu jejak TMMD Ke 124 Kodim 1710/Mimika

Jejak Kami, Harapan Mereka

Di Pigapu, kami belajar bahwa membangun Indonesia tak selalu butuh pidato megah atau panggung besar. Cukup satu senyum anak, satu pelukan ibu, dan satu jabat tangan dari lelaki tua yang berkata, "Ko su jadi anak Papua sekarang." Di sini, pengabdian tak diukur dari pangkat, tapi dari kesediaan untuk duduk sama rendah, berdiri sama tinggi, dan bekerja tanpa pamrih bersama masyarakat.

Bumi Cenderawasih memberi kami lebih dari sekadar tugas ia memberi pelajaran hidup. Tentang kesabaran dalam hujan deras yang membasahi jalan tanah. Tentang kegigihan di tengah terik matahari saat mengangkat balok dan menyusun genting. Tentang kehangatan persaudaraan yang tumbuh di tengah kesederhanaan. Kami datang membawa palu dan semen, tapi pulang dengan hati yang penuh cinta dan semangat baru untuk terus berbuat bagi negeri.

Kini TMMD Ke-124 telah menutup lembar kegiatannya, tapi cerita tentang cinta, perjuangan, dan kebersamaan di Pigapu akan terus hidup. Di setiap rumah panggung yang berdiri kokoh, di setiap jembatan kayu yang menghubungkan hati, dan di setiap sumur air bersih yang mengalirkan harapan. Kami meninggalkan jejak bukan untuk dikenang sebagai pahlawan, tapi sebagai saudara yang pernah hadir dan mencintai tanah ini seperti milik sendiri.

Editor : Darul Muttaqin

Sebelumnya
Halaman : 1 2 3 4 5 6

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network